Judul buku : 77 Cahaya Cinta di
Madinah
Penulis :
Ummu Rumaisha
Penerbit :
Al-Qudwah Publishing
Tahun Terbit : 2015
Jumlah hal : 256 halaman
Meneguhkan
Iman Melalui Kisah Para Sahabat
Siapa
yang tak kenal Khadijah r.a? Ialah janda kaya, Sang Ratu Makkah yang dinikahi
oleh Rasulullah dan wanita pertama yang meyakni kerasulan suaminya. Beliau berkorban
harta, jiwa, raga untuk membela agama Allah. Ketika beliau hendak bersalin,
sahabat-sahabat terdekat yang dulu selalu ada, pergi meningalkannya dan
menganggapnya pengkhianat. Ketika air matanya meleleh oleh kesedihan dan
menahan sakit, beliau dihibur oleh sosok-sosok bercahaya yang berdiri di hadapannya.
Mereka adalah Sarah istri Ibrahim, Asiyah binti Muzahim, Maryam binti Imran,
dan Shafuriya istri Musa. Mereka adalah para bidan dari surga yang dikirim
Allah untuk membantu persalinan hingga bayi Fatimah lahir.
Adalah
Bilal bin Rabah seorang budak berkulit hitam yang terompahnya terdengar di
lantai surga. Kemanapun Rasulullah pergi, Bilal selalu ikut serta. Rasulullah
memberinya kehormatan sebagai muadzin masjid Nabawi. Namun usai Rasulullah
wafat, sang muadzin kehilangan suaranya. Ia tak kuasa melantun adzan dan
menyebut nama Rasulullah hingga ia menangis tersedu-sedu mengingat sang kekasih
hati.
Lalu
siapa yang tak bergetar hatinya menyimak kisah Ja’far bin Abi Thalib? Saudara Ali
bin Abi Thalib yang wajahnya sangat mirip dengan Rasulullah itu bertugas memagang bendera
komando saat perang Mu’tah berkecamuk. Tangan kanan dan kirinya habis ditebas
musuh hingga tak bersisa lagi. Rasulullah bersabda bahwa di surga, Allah
mengganti kedua tangannya dengan sayap yang terbuat dari permata yaqut. Ia bisa
terbang bersama malaikat-malaikat kemanapun ia inginkan.
Selain
kisah di atas, masih banyak kisah pernuh ibrah seperti kisah Zaid bin Haritsah
yang berbuka bersama bidadari, Hanzhalah bin ‘Amir yang dimandikan malaikat, 70
kali shalat jenazah untuk Asadullah, dan lainnya. Hati mengharu biru saat
membaca 77 kisah sahabat yang terangkum dalam buku ini. Indahnya meneladani
Rasulullah dan sahabat-sahabatnya melalui tinta sejarah yang tak pernah kering
untuk dituliskan. Dengan kisah yang mengabadi, benarlah bahwa mereka adalah
sumebr inspirasi. Cahaya yang menebarkan cinta hingga hati seringkali merasa
malu sebab seing berkeluh-kesah oleh cobaan dunia yang tak ada apa-apanya
dibanding cobaan mereka. Merekalah manusia-manusia yang telah memilih jalan
terang. Di antara mereka awalnya tak beriman dan menentang Rasulullah, namaun
cahaya hidayah-Nya membuat hati berbalik. Memeluk islam dengan total, kaffah,
dan menyerahkan jiwa raga untuk agama Allah. Semangat mereka adalah hidup mulia
atau mati syahid. Subhanallah..
Saya
sangat apresiatif dengan hadirnya buku ini. Dengan tutur bahasa yang mengalir
indah, pembaca menikmati penggal demi penggal kisah. Seringkali saya membaca
kisah Rasulullah dan para sahabat melalui majalah, buletin, internet, dan
terselip dalam buku-buku agama. Merepotkan jika ketika membutuhkan referensi,
saya harus mengobrak-abrik koleksi majalah dan buku-buku atau menyalakan pc
untuk googling. Alhamdulillah buku ini hadir sehingga pembaca lebih mudah dalam
mencari rujukan dan tentu lebih mudah mempelajari kisah nyata di dalamnya.
Keuntungan
lainnya, saya bisa menjadikan buku ini sebagai bahan dongeng sebelum tidur
untuk anak-anak, tentu dengan bahasa yang disederhanakan. Harapannya, keimanan
dan ketaqwaan kami semakin teguh dalam menapaki lika-liku kehidupan. Harapan
berikutnya, mungkin untuk kedepannya penulis akan menyusun buku serupa dengan
versi yang lebih lengkap. Tak hanya 77 kisah tetapi 100 atau lebih kisah para
sahabat sehingga membuat wawasan pembaca semakin bertambah :-)
Semoga
buku ini memercikkan manfaat bagi pembaca dan menjadi amal jariyah bagi
penulisnya. Aamiin.
Selamat
membaca!
direview oleh: Arinda Shafa