Istinsyaq
Hot Soup
sumber gambar: google
Mungkin
ini bisa dibilang hobby yang aneh. Hobby yang berasal dari ke-lebay-an saya dan
si sulung saat Ramadhan, yaitu mengendus-endus aroma masakan, bumbu, bawang
goreng, aroma terasi dari tetangga sebelah, terutama aroma sayur sop yang
aduhai itu.
“Mau
masak apa, Mi? Aku bantu ya.” Itu lagak si sulung. Padahal dia tahu kalau
emaknya ini mau meracik sayur sop buat si bungsu yang tidak puasa.
Pukul
9 pagi, ketika lambung sedang asyik joget, saya malah masak sop. Aroma bawang
putih ditambah pedas merica, plus sedapnya kaldu dan empuknya potongan sosis,
membuat si sulung ngiler. Saya juga ding. Hihi.
“Hmmm...”
Kami mengendus-endus uap sop, berjamaah. Mirip adegan dalam iklan penyedap
rasa.
“Gini,
Kak biar tahu sopnya udah pas atau belum.” Saya mengambil sesendok kuah sop
panas. Saya dekatkan cendok itu ke hidung saya sembari menakar aromanya. Tapi
apes! Saking semangatnya mengendus, jadilah kuah sop panas kemepul itu terhirup
oleh hidung saya. Refleks saya batuk dan bersin-bersin. Si sulung ketawa
terpingkal-pingkal melihat hidung saya yang seperti tomat masak.
Ini
mah istinsyaq kuah sop, batin saya keki, sekaligus membuat saya kapok
mengendus-endus masakan lagi.
*Cerita ini diikutkan dalam lomba menulis humor ramadhan penerbit indiva