Langsung ke konten utama

Istinsyaq Hot Soup



Istinsyaq Hot Soup

 sumber gambar: google

            Mungkin ini bisa dibilang hobby yang aneh. Hobby yang berasal dari ke-lebay-an saya dan si sulung saat Ramadhan, yaitu mengendus-endus aroma masakan, bumbu, bawang goreng, aroma terasi dari tetangga sebelah, terutama aroma sayur sop yang aduhai itu.
            “Mau masak apa, Mi? Aku bantu ya.” Itu lagak si sulung. Padahal dia tahu kalau emaknya ini mau meracik sayur sop buat si bungsu yang tidak puasa.
            Pukul 9 pagi, ketika lambung sedang asyik joget, saya malah masak sop. Aroma bawang putih ditambah pedas merica, plus sedapnya kaldu dan empuknya potongan sosis, membuat si sulung ngiler. Saya juga ding. Hihi.
            “Hmmm...” Kami mengendus-endus uap sop, berjamaah. Mirip adegan dalam iklan penyedap rasa.
            “Gini, Kak biar tahu sopnya udah pas atau belum.” Saya mengambil sesendok kuah sop panas. Saya dekatkan cendok itu ke hidung saya sembari menakar aromanya. Tapi apes! Saking semangatnya mengendus, jadilah kuah sop panas kemepul itu terhirup oleh hidung saya. Refleks saya batuk dan bersin-bersin. Si sulung ketawa terpingkal-pingkal melihat hidung saya yang seperti tomat masak.
            Ini mah istinsyaq kuah sop, batin saya keki, sekaligus membuat saya kapok mengendus-endus masakan lagi. 

*Cerita ini diikutkan dalam lomba menulis humor ramadhan penerbit indiva

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel 'mengejar-Ngejar Mimpi' Dedi Padiku

Judul Buku       : Mengejar-Ngejar Mimpi Penulis              : Dedi Padiku Penerbit            : Asma Nadia Publishing House Jumlah halaman: 324 halaman Tahun Terbit    : Mei 2014 Jungkir Balik Demi Mimpi             Kisah ini berawal dari impian. Mimpi seorang pemuda lugu bernama Dedi yang sejak kecil ditinggal orangtua. Ia menjadi sopir angkot demi bisa makan dan membiayai sekolah. Ia dipertemukan dengan sahabat-sahabat terbaik dan cinta pertama yang kandas, bersamaan dengan kelulusan sekolah.               Mimpinya untuk menjadi orang sukses tak pernah padam, meski suratan nasib mempermainkannya begitu kejam. Meski begitu, ia harus berjuang. Menjemput mimpi untuk bekerja di Jepang. Lagi-lagi, jalan takdir membelokkan arah hidupnya. Ia harus merasakan kembali menjadi sopir, kuli panggul, dan menantang kerasnya hidup di kota Palu dan Manado. Lantas, ibukota pun didatanginya dengan modal nekat, juga sempat berkhianat. Demi bertahan hidup di Jakarta, pekerjaa

Review Film Keluarga Cemara: Menyadarkan Kita akan Makna Keluarga

Assalamu’alaikum, kawans Alhamdulillah kami dapat kesempatan untuk nonton film yang barusan rilis, yaitu Keluarga Cemara. Film yang tayang serentak di bioskop Indonesia sejak tanggal 3 januari 2019 lalu, menyedot banyak penonton dari banyak kalangan. Orangtua, anak-anak, bahkan remaja. Segala usia lah. Di hari kedua tayang, kami sekeluarga berniat nonton mumpung ada jadwal tayang jam 19.15 di DP Mall. Pikir kami, nonton sudah dalam keadaan lega. Udah shalat isya dan makan malam. Jadilah habis maghrib kami turun gunung dalam keadaan mendung pekat. Hujan udah turun. Saya berdoa agar hujan segera berhenti demi menepati janji sama anak-anak. Alhamdulillah doa saya terkabul. Namun, eng ing eng! Ada tragedi kehabisan bensin di tengah jalan sehingga sampai di bioskop sudah lewat setengah jam. Ternyata jadwal tayang jam 19.15 juga sudah sold out. Akhirnya kepalang tanggung sudah sampai di sini. Kami ambil tiket yang mulai jam 21.35 dan dapat seat baris kedua dari layar. It means

Menghafal Qur’an beserta Artinya dengan Metode Al Jawarih

Assalamu'alaikum teman-teman, Menjadi ‘hafidz/hafidzah’ tentu impian dan harapan umat muslim ya. Kalaupun diri sudah tidak merasa mampu dan efektif untuk menjadi penghafal (mungkin karena faktor U hehe), tentunya kita berharap bahwa anak kita bisa menjadi hafidz/hafidzah. Aamiin. Dalam mewujudkan impian untuk ‘menjadikan’ anak salih salihah yang tak sekadar hafal qur’an, tetapi juga memiliki akhlak Al qur’an, artinya sebagai orangtua kita harus mengupayakan dengan doa dan ikhtiar yang panjang. Sebab tak ada cara instan. Semua membutuhkan proses. Saya sering menemukan dalam sebuah buku bahwa pendidikan anak dimulai dari saat pencarian jodoh. Sebab anak berhak untuk memiliki ayah dan ibu yang solih/ah dan cerdas. Baru setelah menikah dan terjadi kehamilan, pendidikan selanjutnya adalah di dalam kandungan. Setelah si bayi lahir, pendidikan itu terus berlangsung hingga meninggal. Never-ending-chain dalam belajar ya.   anak-anak tahfidz Al fatihah tasmi surat An Naba'