Selain Monumen
Nasional (Monas), kemacetan menjadi ‘ikon baru’ kota Jakarta beberapa tahun
terakhir. Kemacetan telah merata seakan menjadi bagian yang tak terpisahkan
dalam kehidupan sehari-hari warga ibukota. Titik strategis dipadati berbagai
jenis kendaraan. Penyebabnya adalah pertumbuhan penduduk beserta aktivitasnya,
pesatnya laju urbanisasi, serta banyaknya volume kendaraan yang memadati tiap
ruas jalan. Hampir-hampir tak ada celah sebab trotoar pun telah disabotase dan
beralih fungsi menjadi jalan raya.
Tak perlu
dibayangkan betapa lelahnya terjebak kemacetan. Mood dan waktu produktif untuk
bekerja, sudah diawali dengan suara hingar bingar klakson. Pulang bekerja
memimpikan untuk segera melepas penat di rumah. Namun nyatanya macet tak
terhindarkan. Quality time bersama keluarga membuat kesabaran kian menipis. Polusi
udara dan polusi suara makin menyumbang pusing, letih, dan jenuh. Semua
terakumulasi menjadi rentetan problem serius seperti timbulnya masalah kesehatan,
kecelakaan, dan stress. Bagaimana jadinya apabila keadaan ini dibiarkan
berlarut-larut?
Hal
tersebut menjadi PR besar bagi pemerintah dan pihak Polantas untuk mengupayakan
solusi untuk masalah krusial menahun ini demi hajat hidup warga. Harapan-harapan yang mewakili sebagian besar masyarakat
adalah sebagai berikut:
- Perbanyak personil polisi untuk menertibkan lalu lintas, terutama di jam-jam sibuk.
- Perketat sanksi/ tindakan tegas bagi kendaraan umum yang tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas.
- Perbanyak transportasi umum (MRT) serta mengefektifkan sosialisasi dan pengoperasiannya.
- Di area 3 in 1 kendaraan pribadi pada praktiknya menggunakan jasa joki. Alangkah baiknya pihak polantas menertibkan para joki.
- Penertiban parkir, yaitu kendaraan harus parkir di tempat yang telah disediakan.
- Pembatasan umur kendaraan. Sepintas terkesan diskriminatif, tetapi hal ini penting demi kelancaran lalu lintas. Kendaraan yang tak layak jalan justru akan menggangu dan menjadi penyebab kemacetan.
- Pembangunan jalan layang.
Itulah rangkaian
harapan masyarakat untuk Jakarta bebas kemacetan. Semoga program-program itu
mampu direalisasikan dalam langkah nyata. Marilah kita semua bahu membahu
mewujudkan ibukota tanpa kemacetan.
*Blogpost ini
diikutkan dalam Lomba Blog Ditlantas