Puisi-Puisi Arinda Shafa
Puisi Perpisahan dari siswa untuk guru
Janjiku
Pada Bunda Guru
Tiga tahun lalu, aku terpaku
Termangu-mangu
Terperangkap di kelas asing, teman-teman baru,
Dan ruang gedung yang bisu
Melongok-longok dengan beribu ingin tahu
Pada sosok guru berkemeja dua saku
Oh! Langkahmu tegap tanggalkan ragu
Senyummu cerah, rekah, merona-rona
Serupa rumpun-rumpun tetaman bunga
Beruntai-untai ilmu menyeruak ke segala penjuru
Peradaban tegak di pundak punggungmu
Kami berkelana,tersesat di tempat-tempat jauh
Imajinasi, inspirasi, buncah bergemuruh
Keseriusan, ditingkah canda nan gaduh
Namun, waktu meniup bulir-bulir kenangan
Serupa kuncup-kuncup benangsari dihembus angin
siang hari
Dedaun luruh, hempas menyedihkan di atas lapangan
upacara
Di sana, ribuan kisah terangkai tercipta
Seelok kilau mutiara raja brana
Wahai guruku, sang penggubah peradaban
Kan kutampatkan kata-katamu di atas nampan pualam
Teguh janjilah sudah, bahwa kita,
Takkan saling melupakan
Rumah Cahaya, 25 Mei 2016
Arinda Shafa
Puisi perpisahan dari guru untuk siswa
Untukmu,
Anak-Anak Langit
Tiga tahun waktu terlarung
Setangkas kepak sayap burung-burung
Kebersamaan menyihir seumpama tukang tenung
Kita hanya berpisah, tak perlu berkabung
Hatiku bingkas mengeja lamunan
Bangku tua, papan tulis, ruapkan aroma kenangan
Gemerincing genta dendangkan kerinduan
Ribuan kecandan dan tangisan
Kubawa sampai peraduan
Terkadang, aku ingin serupa lilin dalam gulita
Menjelma pelita kala gelap meraja
Namun, tak ingin tubuhku leleh dilamun masa
Tlah terikrar, ilmuku adalah hadiah bagi semesta
Terbang, terbanglah tinggi anak-anak langit
Mengudaralah, sentuh titik nadir dan zenith
Pantang takluk oleh badai nan menggigit
Menangkan pertarungan-pertarungan sengit
Tanah, air, udara, dan angin kan sembuhkan sakit
Dan mimpi-mimpi ibu pertiwi, kian dekat, kian
terakit
Rumah Cahaya, 2 Juni 2016
Arinda Shafa
Komentar