Langsung ke konten utama

Netbook ASUS E202: Netbook Kekinian, Netbook Impian

https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=403038508472117476#editor/target=post;postID=337734781006638024



Assalamu’alaikum kawans,
Di postingan ini saya mau sedikit sharing soal netbook kekinian yang bikin kita makin produktif dan kreatif. Yang speknya bagus, baterai taman lama, dan warna semanis gula-gula. Penasaran kan? dibaca sampai habis deh yaa.

Selain gadget, di era digital ini hampir setiap orang memerlukan kotak ajaib. Eh bukan televisi apalagi kantong Doraemon loh maksudnya tapi komputer/laptop/netbook. Seiring perkembangan zaman yang serba sophisticated ini, piranti tersebut seakan menjadi benda yang wajib untuk dimiliki. Tak hanya untuk orang kantoran atau mahasiswa saja, tetapi juga anak-anak sekolah. Coba tengok deh, anak-anak SMP sekarang udah bawa-bawa netbook ke sekolah. Bukan dalam rangka gaya-gayaan tetapi memang di sekolah udah ada mata pelajaran komputer dan internet. Beberapa tugas mapel pun ada yang harus diketik. Jangan bandingkan dengan zaman SMP saya dulu deh. Anak SMP udah kenal internet, udah gape ngetik, main aplikasi, dan so on. Sedang saat saya SMP, tahunya disket, komputer kepala buesar dan printer yang bunyinya super berisik. Hihihi. Kebanting banget.

Semakin maju, penggunaan laptop/notebook/netbook makin marak. Lagi-lagi saya kenal benda kotak gepeng yang harganya masih selangit itu, saat masih mahasiswa. Saya merasa belum begitu membutuhkan netbook karena masih punya komputer yang baru alias fresh from the oven. Jadi saya masih beruntung, nggak perlu sering-sering ke warnet saat ngerjain skripsi soalnya zaman itu warnet masih menjamur bak cendawan di musim hujan (eh ini tahun berapa ya? duh jadi berasa tuwir :D)
 
si kompi jadul nan berjasa
Lalu setelah lulus dan masuk dunia kerja, hingga saya nikah pun komputer itu masih setia dengan keawetannya. Jadul tapi awet, ini baru moncer. Yah sayangnya emang ini pc makan tempat. Nggak bisa diajak kemana-mana. Tempatnya ya di kamar. Ogah dipindah-pindah. Lha wong berat banget wkwkw.

Lantas saat saya udah punya dua balita dan udah resign dari tempat mengajar, saya mutusin untuk menjadi working at home mom. Tapi kerja apa ya? saya bingung banget soalnya sudah terbiasa mobile kemana-mana. Sekarang yang diputerin cuma area sumur, dapur, kasur, plus momong dua bocil dengan keriuhan di dalamnya. Saya pun berpikir untuk menulis. Nulis status? Sedikit sih. Haha. Etapi beneran ingin menjadi penulis. Entah penulis apa, yang penting karya bisa dibaca dan bermanfaat untuk orang lain. Saya yakin, menulis tak semata-mata bakat. Menulis adalah skill yang bisa dipelajari. Orang yang berbakat nulis tapi tidak pernah menulis, ya lama-lama dia akan kaku dalam merangkai kata, bahkan mengetik. Iya kan? oke deh. Setelah nawaitu mau belajar nulis, sayapun mulai meluangkan waktu untuk banyak membaca dan ketak-ketik. Awalnya kegiatan ngetik lancar jaya selama beberapa bulan, meski diselingi main game, namun lama-lama komputer jadul itu tak berdaya. Dia udah tua.  Udah sakit-sakitan dan sering opname. Mau beli laptop/notebook yang bisa dibawa kemana-mana tentunya sih tapi sama sekali belum ada anggaran untuk beli itu. hiks nyesek!
 
sebagian karya dalam bentuk buku :)
Finally adek saya berbaik hati minjemin lepinya karena emang nganggur. Lepinya ini versi adeknya si kompi jadul milik saya. Jadi ya sebelas duabelas lah kinerjanya. Haha. Lemot, ngambekan alias hang, dan baterai udah soak. So the colokan mesti nancep mulu di stopkontak. Sedih banget kalau lagi dikejar dateline (ceritanya si emak rempong icip-icip dunia blogging jugak), eh malah mati listrik. Istilahnya lepi indoor. Kalau outdoor sama sekali nggak kepakai soalnya. Udah gitu ‘harta karun’ adek saya ini berat bo. Harus pakai ransel bawanya biar pundak nyaman. Tapi dibalik semua hal yang bikin hectic itu, lepi  itu sangaaat berjasa tiada tara. Kebayang kalau nggak ada dia, saya harus ke warnet malem-malem, nglimpe’in bocah, duh rempong kuadrat deh. Lepi itu udah menemani saya ngetik, googling, main game di sela-sela ngetik, dan juga jadi saksi bisu naskah bolak-balik ditolak penerbit. Huks.
 
lepi pinjeman adek yang juga sangaaat berjasa
Sebenarnya saya sungguh-sungguh nggak pengen menduakan si lepi ini, tapi gimana lagi. Lha wong ini barang pinjeman yang udah nginep bertahun-tahun di rumah saya (sungguh terlalu!). Deuh, maapkeun ya sis. Semoga pahalamu berlimpah ruah. Aamiin. Insyaa Allah si Lepi kukembaliin kalau kakakmu ini udah punya yang baru ya. *ketawa jahat.

Eh, by the way, saya tetep suka googling untuk nyari ‘piranti ketik’ kekinian yang ingin banget kuadopsi. Daan pilihan saya jatuh pada ASUS E202 yang lagi anget-angetnya diiklanin. Si netbook cantik berukuran 12 inch ini masuk dalam wishlist saya. Seenggaknya ada 4 kriteria saya dalam memilih netbook.

1. Warna cantik
Saya penganut paham ‘judge the book by its cover’ hehe. Termasuk dalam memilih netbook. Kebetulan banget Eeebook ASUS E202 yang hadir dalam versi windows 10 dan juga DOS ini tersedia dalam 5 pilihan warna keren yaitu Black, Silk White, Lightning Blue, dan Red Rouge. Kalau saya pilih warna Red Rouge aja. *siapa yang nanyak :D


2. Baterai tahan lama
Rasanya kesal kan kalau lagi asyik-asyiknya kerja, eh lowbatt. Apalagi pengalaman saya di atas dengan baterai bolong, so cuma ngandalin listrik. Nah, Eeebook ASUS E202 yang seukuran A4 ini menggunakan prosesor intel hemat daya yang menawarkan masa aktif baterai hingga 8 jam dan memiliki port USB 3.1 type C yang sangat menghemat waktu, karena USB dapat dicolok dengan berbegai arah dengan colokan reversible setiap saatnya dengan kecepatan transfer USB 3.1 ini lebih cepat 11x dibandingkan USB 2.0. Mantap nggak tuh. Saya aja juga pengen. *lagi-lagi siapa yang nanyak :D


3. Spek bagus
Meskipun kerjaan dominan saya ngetik atau bikin slide presentasi, tapi spek juga harus diperhatikan. Biasanya suami yang paham soal spek (baca: saya gaptek soal ini). Nah, ini dia spesifikasi Eeebook ASUS E202.
Layar
11.6 inci WXGA (1366 x 768)
Sistem Operasi
Windows 10 / DOS
Prosesor
Intel Celeron N3060 Dual-Core up to 2.16GHz
Grafis
Intel HD Graphics
RAM
2GB DDR3L
Penyimpanan
500GB HDD
Drive Optik
I/O
1 x 3.5mm audio jack, 1 x USB 3.0 port, 1 x USB 2.0 port, 1 x USB 3.1 Type-C Gen 1, 1 x micro HDMI
Kamera
VGA Web Camera
Audio
SonicMaster Audio
Dimensi
29,7 x 19,4 x 2,14 cm
Bobot
1,25 Kg
Harga
(DOS) Rp 3.099.000
(Windows 10) Rp 3.499.000

4. Ringan ditenteng, Ringan di kantong
Bagi emak-emak yang kerap rempong dengan barang bawaan all about baby ketika pergi, Eebook ASUS E202 cukup ringan ditenteng. Beratnya hanya 1,25 kilo aja. Minimalis dan nggak makan tempat. Ringan di kantong? It’s a must dong apalagi untuk kualitas sekeren ini.

Nah, Eebook ASUS E202 masuk kualifikasi banget. mupeng sangat untuk adopsi si ASUS E202 ini. Semoga netbook impian ini menjadi rezeki saya di penghujung bulan Ramadhan ini. Aamiin. Semoga jika netty cantik ini benar-benar menjadi milik saya, wuih tentu aktivitas nulisnya makin semangat. Ngetik lancar, googling dan sosmedan asyik, download nggak pake lama, plus buat nyimpen konten-konten yang pas buat bocils. Pokoknya ni emak makin segera menyelesaikan tulisan sesuai jadwal—meski kerap diinterupsi. Seperti taglinenya ‘Makin produktif dan kreatif bersama ASUS E202 berukuran 12” dengan baterai tahan lama’.*jadi malu deh sama editor kalau sering molor. hihi.


Yuk doa sama-sama mumpung Ramadhan masih membersamai kita. Semoga apa yang menjadi impian dan hajat kita, diijabah oleh-Nya. Aamiin yaa robbal alamin.

Wassalamu’alaikum wr wb


Blog Competition ASUS E202 by uniekkaswarganti.com

Komentar

Dini Rahmawati mengatakan…
sukses terus dekrind. semoga kesampaian punya netbook idaman
Unknown mengatakan…
Wow...tulisan nya sungguh menggigit, if I were the ASUS's Boss,,I will hire you as my marketing team.... hehe..
Sukses selalu utk budhe Rinda :-)
Shandra Meets Abdul mengatakan…
Waaahhh saya sbg seorang pemilik si leptop lemot bin jadul itu turut prihatin karena laptopnya memang sudah sangat tua dan pikun.. semoga ini jalan untuk dapat netbook Asus yg membuat mbakyu lebih dan lebih bisa berkarya.. Amin.. semangatttt
Wahyu Widyaningrum mengatakan…
Yuhui.. lengkip. keren Mbak
Unknown mengatakan…
Bener banget ya jaman sekarang kayaknya si kotak ajaib udah jadi kebutuhan wajib selain smartphone, apalagi buat blogger dan penulis.. :D biar bisa ttp produktif dan kreati kapanpun di manapun *wink


dhe-ujha.com
Tukang Jalan Jajan mengatakan…
Luar biasa sekali. Aku juga kepengen punya soalnya spesifikasinya pas banget buat aku
mustep mengatakan…
Asus emang kereeeen. Semoga dikabulkan Yang Maha Kuasa Mbak. Saya juga ikutan lombanya. Bila berkenan folback aku yaaaa
Uniek Kaswarganti mengatakan…
Terima kasih sudah ikutan #E202BlogCompetition. Good luck yaaa...

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel 'mengejar-Ngejar Mimpi' Dedi Padiku

Judul Buku       : Mengejar-Ngejar Mimpi Penulis              : Dedi Padiku Penerbit            : Asma Nadia Publishing House Jumlah halaman: 324 halaman Tahun Terbit    : Mei 2014 Jungkir Balik Demi Mimpi             Kisah ini berawal dari impian. Mimpi seorang pemuda lugu bernama Dedi yang sejak kecil ditinggal orangtua. Ia menjadi sopir angkot demi bisa makan dan membiayai sekolah. Ia dipertemukan dengan sahabat-sahabat terbaik dan cinta pertama yang kandas, bersamaan dengan kelulusan sekolah.               Mimpinya untuk menjadi orang sukses tak pernah padam, meski suratan nasib mempermainkannya begitu kejam. Meski begitu, ia harus berjuang. Menjemput mimpi untuk bekerja di Jepang. Lagi-lagi, jalan takdir membelokkan arah hidupnya. Ia harus merasakan kembali menjadi sopir, kuli panggul, dan menantang kerasnya hidup di kota Palu dan Manado. Lantas, ibukota pun didatanginya dengan modal nekat, juga sempat berkhianat. Demi bertahan hidup di Jakarta, pekerjaa

Review Film Keluarga Cemara: Menyadarkan Kita akan Makna Keluarga

Assalamu’alaikum, kawans Alhamdulillah kami dapat kesempatan untuk nonton film yang barusan rilis, yaitu Keluarga Cemara. Film yang tayang serentak di bioskop Indonesia sejak tanggal 3 januari 2019 lalu, menyedot banyak penonton dari banyak kalangan. Orangtua, anak-anak, bahkan remaja. Segala usia lah. Di hari kedua tayang, kami sekeluarga berniat nonton mumpung ada jadwal tayang jam 19.15 di DP Mall. Pikir kami, nonton sudah dalam keadaan lega. Udah shalat isya dan makan malam. Jadilah habis maghrib kami turun gunung dalam keadaan mendung pekat. Hujan udah turun. Saya berdoa agar hujan segera berhenti demi menepati janji sama anak-anak. Alhamdulillah doa saya terkabul. Namun, eng ing eng! Ada tragedi kehabisan bensin di tengah jalan sehingga sampai di bioskop sudah lewat setengah jam. Ternyata jadwal tayang jam 19.15 juga sudah sold out. Akhirnya kepalang tanggung sudah sampai di sini. Kami ambil tiket yang mulai jam 21.35 dan dapat seat baris kedua dari layar. It means

Menghafal Qur’an beserta Artinya dengan Metode Al Jawarih

Assalamu'alaikum teman-teman, Menjadi ‘hafidz/hafidzah’ tentu impian dan harapan umat muslim ya. Kalaupun diri sudah tidak merasa mampu dan efektif untuk menjadi penghafal (mungkin karena faktor U hehe), tentunya kita berharap bahwa anak kita bisa menjadi hafidz/hafidzah. Aamiin. Dalam mewujudkan impian untuk ‘menjadikan’ anak salih salihah yang tak sekadar hafal qur’an, tetapi juga memiliki akhlak Al qur’an, artinya sebagai orangtua kita harus mengupayakan dengan doa dan ikhtiar yang panjang. Sebab tak ada cara instan. Semua membutuhkan proses. Saya sering menemukan dalam sebuah buku bahwa pendidikan anak dimulai dari saat pencarian jodoh. Sebab anak berhak untuk memiliki ayah dan ibu yang solih/ah dan cerdas. Baru setelah menikah dan terjadi kehamilan, pendidikan selanjutnya adalah di dalam kandungan. Setelah si bayi lahir, pendidikan itu terus berlangsung hingga meninggal. Never-ending-chain dalam belajar ya.   anak-anak tahfidz Al fatihah tasmi surat An Naba'