ummi dan Sayyida |
Assalamualaikum man teman,
Hari Minggu tanggal 24 Desember 2017
lalu, pertama kalinya kami mengunjungi Angkringan Mbah Dharmo di Ambarawa. Beberapa
bulan lalu, saat saya lewat jalan lingkar di malam hari, ada kerlip lampu dari
kejauhan. Indah banget. Saya pikir tempat itu semacam cafe alias tempat
nongkrong kekinian gitu. Rasa penasaran saya terjawab sudah ketika adik saya
mengajak kita semua ke sana. Agendanya ngumpul bareng. Syukuran ulangtahun adik
ipar , juga anniversary pernikahan adik yang kelima plus rencana mau memberi
kejutan buat ibu. Haha paket lengkap alias all in deh. Mother’s day memang
sudah lewat dan kamipun nggak merasa harus merayakan hari ibu. Cuma sesekali
ingin memberikan semacam penyegaran buat ibu dari pusingnya membuat raport
kurtilas. Hehe.
daftar menu |
Kami datang sekitar jam 10.30. Dari
jalan lingkar, kami memasuki jalan menuju lokasi. Kanan kiri berupa hamparan
sawah. Sebagian padi menguning siap dipanen. Sebagian lainnya baru saja tumbuh
dengan warna ijo royo-royo yang segar. Lokasi angkringan hanya sekitar 200
meter dari jalan raya.
Setelah parkir di lahan yang lumayan
luas, kami langsung disambut oleh semilir angin dari pepohonan yang tumbuh di
sekitar angkringan. Hawa panas berkurang kala menatap banyaknya buah tin yang
ditanam di pot-pot besar. Pandangan mata juga langsung tertuju pada kursi dan
meja kayu yang tertata apik. Di atasnya dinaungi banyak payung warna warni. Spot
yang instagramable untuk selfi, wefie, atau foto post wedding. Ehh. Adik saya
heboh karena mau bikin fotoshoot untuk iklan gamis dan jilbab (boleh deh kepoin
produknya di IG @raline.hijabstore) *postingan ini mengandung iklan wkkk.
Kami berdelapan (bapak ibu dan dua cucu
sedang ada acara) berjalan memasuki area angkringan yang resmi dibuka sejak
tanggal 30 September 2017 lalu. Owner angkringan ini adalah bapak Bagus
Setiawan. Meski bernama angkringan tapi tetap mengusung konsep ala kafe. Mata
kami menjelajah tiap sudutnya. Bangunan itu memiliki dua lantai. Dindingnya
dari batu bata ekspos yang memberi kesan tradisional. Di area teras, ada bangku
dan meja kayu dinaungi kanopi bening. Ketika mendongak, tanaman rambat
menjulur-julur memberi kesan adem. Di area luar itu pula ada semacam pondok
yang menjual menu soto lengkap dengan lauk pauknya. Tanaman hias dalam pot-pot
tertata rapi pada pajangan.
bertiga bareng ibuk |
Saat masuk ke dalam kafe, suasana akrab
langsung menyergap. Ya, kesan lokalitasnya terasa Mbahrowo banget alias Ambarawa punya. Lantai diplester semen dengan
aksen batik di beberapa titik. Kursi-kursi kayu jadul yang beratnya naudzubillah
itu menghuni ruangan. Ada pula kursi-kursi modern di sudut ruangan. Dindingnya
berhias gambar lokomotif uap, rel kereta api, tokoh pewayangan, hingga lukisan
Rawa Pening dengan sampan yang menempel di depan lukisan tersebut. Ada pula
sepeda onthel, motor butut, vespa jadul, juga radio antik yang menjadikan suasana
lokalitas semakin kental. Nah, yang menarik, ada pula bar yang memadukan konsep
tradisional dan modern yang unik.
Kafe ini juga memiliki fasilitas yang
lengkap lo. Ada karaoke, gym, toilet dan musholla yang lumayan luas dan bersih.
Pengunjung diberi waktu satu jam untuk karaoke gratis dengan banyak pilihan
judul lagu. Jika lebih dari satu jam, dikenakan charge. Oh ya kafe ini juga
sengaja nggak diberi fasilitas free wifi agar pengunjung bisa saling ngobrol
akrab dengan rekan, kolega, atau keluarga. Bukannya nongrong bareng tapi asyik
dengan gawai-nya masing-masing. Kalau gitu, di rumah juga bisa. Hehe.
tart-nya udah dicuwil cuwil |
Suasana masih agak sepi ketika kami memilih
duduk di pojok kiri. View sawah dan gunung memanjakan mata. Beberapa pengunjung
sedang berkaraoke ria. Saya memesan choco cincau yang segar dan mendoan hangat
yang dicocol sambal kecap sembari menunggu adik fotoshoot. Juga menunggu
kedatangan bapak ibu. Bunga segar, kue tart, dan kado sudah kami siapkan. Oh ya
di angkringan semi kafe ini, menawarkan beragam menu. Mulai yang tradisional
seperti soto, mendoan, ayam bakar, nasi goreng sampai menu ala western seperti
steak original, beefsteak crispy, dll. Untuk minumannya juga banyak pilihan,
misalnya aneka jus, capuccino cincau, choco cincau, aneka es, bahkan yang enak
banget adalah menu es duren dengan berbagai varian rasa. Hmm.. yummy deh.
mendoan ala Angkringan mbah Dharmo |
Lewat adzan duhur, bapak ibu dan dua
cucu sudah menampakkan batang hidung. Kami sengaja menitipkan kue tart di bar
untuk disajikan saat bapak ibu sudah datang. Bersamaan dengan datangnya kue
tart, kado dan buket mawar merah diberikan pada ibu. Kejutan ini murni just for
fun. Sebab tak harus menunggu tanggal 22 Desember untuk meruahi cinta pada ibu.
Tak perlu menunggu tanggal 12 November untuk mengucap kasih pada bapak. Ibu dan
bapak tetap berhak untuk dicintai setiap hari, setiap waktu, selamanya.
mbahkung , mbah uti, dan lima cucu |
Sebelum pulang, belum lengkap rasanya
kalau belum wefie menjelajah spot-spot yang oke punya. Hari ini so spesial
banget. Alhamdulillah.
umbrellas everywhere |
Reservasi
Dapur Kanthil dan Angkringan Mbah Dharmo
Alamat: Jl. Kartini Tambakboyo no.36
Lodoyong Ambarawa, Kab Semarang 50611
Telp: 085727064478 (Ayu)
Buka: 09.00-23.00
Komentar